Jurnal 1

Pembuatan Aplikasi Tata Ruang Tiga Dimensi Gedung Serba Guna Menggunakan Teknologi Virtual Reality (Download jurnal)

[Studi Kasus: Graha ITS Surabaya]
Ully Asfari, Bambang Setiawan, dan Nisfu Asrul Sani
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Gedung FTIf, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Email : bambang@its-sby.edu

  • Kelebihan:
  1. Dapat menampilkan gambar dalam 3D untuk penyampain informasi
  2. Mampu menggunakan teknologi 3D yaitu virtual reality
  3. Teknologi ini berjalan secara interaktif karena terintegrasi antar objek di dunia nyata dan dunia maya.
  4. Interaksi antara virtual reality dan augmented reality tidak dapat saling berbenturan atau bertabrakan. Disebabkan karena proses pembacaan objek yang dibangun menggunakan teknik augmented reality selalu diperbarui dan ditampilkan ditiap detik dalam proses perenderan, sehingga objek 3D selalu tampil di atas marker yang terdeteksi oleh kamera.
  • Kekurangan:
  1. Kurangnya  memperhatikan faktor pencahayaan, karena dalam proses pembacaan marker menjadi bermasalah jika kekurangan atau kelebihan cahaya.
  2. Library plugin yang digunakan sebagai mediasi antara ARToolKit dengan Unity 3D merpakan versi beta, sehingga masih terdapat beberapa kekurangan jika digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang lebih kompleks.
  • Kesimpulan :
  1. Proses pembuatan pola marker pada marker harus dibuat seunik mungkin (berbeda dengan pola marker yang lain). Semakin unik pola pada marker maka semakin kecil adanya kesalahan proses pembacaan dan pencocokan marker pada objek 3D. Sehingga antara input berupa marker dan output berupa objek 3D dapat sesuai.Proses pembacaan pola pada marker terjadi kesalahan karena penurunan resolusi saat kamera menerjemahkan pola tersebut. Hal ini yang mengakibatkan permasalahan pada banyak pola marker.Metode dalam pembuatan pola marker yang unik yaitu tidak boleh berukuran lebih kecil dan diposisikan dalam pola marker sebelumnya.
  2. Interaksi antara virtual reality dan augmented reality tidak dapat saling berbenturan atau bertabrakan. Disebabkan karena proses pembacaan objek yang dibangunmenggunakan teknik augmented reality selalu diperbarui dan ditampilkan ditiap detik dalam proses perenderan,sehingga objek 3D selalu tampil di atas marker yang terdeteksi oleh kamera.
  3.  Untuk mempermudah penataan objek 3D (furnitur), maka strategi penataan yang bisa dilakukan adalah dengan memisahkan ruangan-ruangan yang ada di gedung Graha ITS. Dengan begitu memperluas ruang gerak marker terhadap luas sorot cakupan kamera. Karena pada percobaan marker ukuran 6 x 6 cm hanya mampu memuat 20 marker
  • Tampilan Aplikasi

1

2

3

Gambar 1. Menu Utama

4

Gambar 2. Aplikasi Tata ruang 3D

Download Jurnal

download.icon

Leave a comment